Menelisik Prospek Reksa Dana pada 2024

Selasa, 02 Januari 2024

Menelisik Prospek Reksa Dana pada 2024
 
 

Liputan6.com, Jakarta - BNI Asset Management atau BNI AM mencermati investasi reksa dana pada 2024 masih prospektif, dengan tetap menyesuaikan profil risiko investor. 

Direktur Investasi BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih menuturkan, hal yang melatarbelakangi sentimen global dan domestik sepanjang 2024 lebih didorong oleh potensi rencana pelonggaran kebijakan moneter seperti penurunan suku bunga yang diekspektasikan lebih awal dari sebelumnya pada 2024 akibat tingkat inflasi yang lebih terjaga dan terukur. 

"Hal tersebut dapat berpotensi menurunkan tingkat imbal hasil obligasi ke depannya. Di sisi lain hal justru dapat memberikan dampak positif pada perusahaan untuk ekspansi, serta mengurangi beban biaya bunga ke depannya," kata Putut kepada Liputan6.com, Selasa (2/1/2023).

Ia melanjutkan, tahun politik 2024 ini menjadi perhatian investor asing untuk investasi, di mana investor asing lebih menyukai politik yang kondusif dan stabil.

Dia bilang, produk reksa dana yang dapat dicermati untuk para investor pada 2024 adalah reksa dana berbasis pendapatan tetap yang memiliki durasi menengah ke panjang untuk menangkap peluang penurunan imbal hasil obligasi akibat potensi penurunan suku bunga pada tahun ini. Misalnya, reksa dana BNI AM Pendapatan Tetap Quality Long Duration, serta BNI AM Pendapatan Tetap Syariah Ardhani berbasis sukuk. 

Adapun untuk reksa dana dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah adalah BNI AM Short Duration Bond Index. Selain itu, adapun produk reksa dana pasar uang untuk investor pemula dan/atau cash management seperti BNI-AM Dana Likuid dan BNI-AM Lancar Syariah.

"Pada produk investasi berbasis saham, kami melihat terdapat potensi kenaikan nilai investasi dengan adanya tantangan tingkat risiko yang masih tinggi dari pasar global. Baik dari risiko geopolitik, kekhawatiran resesi dan perlambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, dan risiko tahun pemilu di 2024," imbuhnya. 

Alhasil, BNI AM lebih merekomendasikan pada portofolio investasi dengan underlying saham dengan kapitalisasi besar yang berfundamental baik, memiliki tingkat dividen yang relatif tinggi, dan tingkat profitabilitas yang tinggi diatas rata-rata industri, antara lain pada reksa dana BNI-AM SRI-KEHATI (ESG), BNI-AM IDX High Dividend 20, dan BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30).

Menurut ia, terdapat sejumlah risiko baik dari global maupun domestik yang mempengaruhi reksa dana. Pertama, risiko global, seperti risiko perubahan arah kebijakan moneter bank sentral dunia, terutama kebijakan the Fed, risiko perlambatan atau resesi ekonomi global, dan risiko geopolitik di beberapa wilayah di dunia.

Kedua, risiko domestik, yakni risiko politik 2024 yang dapat mengubah kebijakan pemerintah ke depan, risiko defisit transaksi berjalan akibat volatilitas atau perlambatan ekonomi global serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia apakah sesuai dengan ekspektasi atau target Bank Indonesia di level 4,75%-5,5% secara tahunan untuk 2024.

Link. https://www.liputan6.com/saham/read/5495708/menelisik-prospek-reksa-dana-pada-2024?page=3