Produk Investasi I Targetkan Dana Kelolaan Mencapai Rp 1 Triliun BNI-AM Emisi Reksa Dana Saham

Jumat, 10 Januari 2020

Produk Investasi I Targetkan Dana Kelolaan Mencapai Rp 1 Triliun BNI-AM Emisi Reksa Dana Saham

JAKARTA - PT BNI As­set Management (BNI-AM) menerbitkan reksa dana BNI-AM ETF MSCI Leaders Indo­nesia (XBES), dengan target dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar 1 triliun rupiah. Reksa dana ETF ini bertajuk ESG (Environment, Social, dan Governance) berisi­kan konstituen saham-saham perusahaan yang memiliki fun­damental baik, mencatatkan kinerja investasi yang positif, serta berkelanjutan untuk jangka panjang.

“Kami meluncurkan XBES untuk menyediakan varian produk bagi investor yang in­gin mengoptimalkan kinerja investasi dengan portofolio in­vestasi emiten berfundamental baik dan mempertimbangkan aspek ESG. ETF ini diperda­gangkan melalui pasar primer dan pasar sekunder,” ungkap Direktur Utama BNl-AM, Reita Farianti, di Jakarta, Kamis (9/1).

Dia mengatakan, reksa dana ETF ini berisi saham perusa­haan-perusahaan yang memili­ki scoring ESG yang paling baik di masing-masing sektornya. Faktor ESG kini menjadi sa|ah satu dasar pengambilan kepu­tusan bagi banyak investor terutama institusi untuk me­nentukan arah investasinya, sehingga BNl-AM perlu mener­bitkan ETF dengan tema ESG. Alasan lain, perusahaan yang mampu menghasilkan imbal hasil yang tinggi dan berkelan­jutan dalam jangka panjang adalah perusahaan yang memi­liki pengelolaan ESG.

Sebelumnya, menurut Re­ita Farianti, pada pertengah­an 2018 lalu, BNI-AM juga te­lah menerbitkan produk reksa dana ETF yang pertama, yakni Reksa Dana BNl-AM Nusan­tara ETF MSCI Indonesia Eq­uity Index (XBNI) dan berhasil mengumpulkan dana kelolaan sebesar satu triliun rupiah. Mengacu pada hal itu, Ia juga berharap dana kelolaan ETF ini bisa tembus satu triliun rupiah. Adapun, XBES merupakan rek­sa dana ETF ke-39 yang telah dicatatkan dan diperdagang­kan di BEI.

Menurut Reita, pada reksa dana ETF yang pertama diter­bitkan temanya lebih umum dan menggunakan rasio-rasio keuangan dengan konstituen yang umum ada di MSCI In­dex tersebut. “Setelah itu baru kita bisa listing (reksa dana ETF) kedua dengan tema yang berbeda. Kalau yang kemarin temanya general sementara yang saat ini temanya mengg­gunakan the best in class com­panies dalam perspektif ESG, hasil risetnya MSCI global un­tuk perusahaan-perusahaan di Indonesia,” jelasnya.

Pilihan Investasi

Menyikapi gonjang-ganjing yang terjadi di pasar reksa dana beberapa belakangan ini, Rieta menyatakan, memang shifting appetite itu terjadi. Banyak in­vestor yang tercederai baik insti­tusi maupun ritel yang membeli melalui platform-platform dar­ing juga terkena bahkan minus lebih dari 50 persen. BNI-AM pun mencoba untuk mengawali tahun ini dengan memberi­kan suasana baru, salah satu produk principal investment responsibility. Produk-produk baru tersebut diharapkan lebih memiliki tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) yang baik.

Kendati demikian prahara tersebut tidak memengaruhi dana kelolaan BNI-AM, se­bab kata Rieta, sepanjang 2019 pihaknya melakukan heavy sell­ing atas produk reksa dana pa­sar uang, reksa dana terproteksi, reksa dana fix income, dan index fund dan ETF yaitu IDX30 dan ETF MSCI. Bahkan produk reksa dana saham yang diluncurkan pada awal 2019 yakni reksa dana agresif, kebetulan memiliki re­turn yang cukup baik diban­dingkan acuan (benchmark).

“Jadi satu tahun memba­ngun kepercayaan ini rupanya berhasil sehingga midah-mu­dahan investor ini bisa belajar dari gonjang ganjing investasi kemarin, kemudian ditambah kemampuan kita untuk me­masarkan produk,” tuturnya. yni/E-12