Kinerja ETF XBNI diyakini optimal walau pasar saham masih bergejolak

Rabu, 23 Mei 2018

Kinerja ETF XBNI diyakini optimal walau pasar saham masih bergejolak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar saham Indonesia masih mengalami gejolak, BNI Asset Management optimistis produk Reksadana Indeks BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia Equity Index (XBNI) yang baru diluncurkan hari ini, Rabu (23/5) akan memiliki kinerja yang optimal sepanjang tahun 2018.
 
Direktur BNI-AM, Putut Endro Andanawarih menuturkan, walau tidak menyebut dalam bentuk angka, pihaknya ingin ETF XBNI mampu mencatatkan kinerja di atas indeks acuannya hingga akhir tahun nanti. Ia pun menilai, kondisi pasar saham yang saat ini masih rentan terkoreksi tidak menjadi kendala bagi kinerja ETF tersebut.
 
Sebab, koreksi pasar saham saat ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal seperti ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Ketika kondisi pasar kembali pulih, indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia yang menjadi acuan ETF XBNI dipercaya akan kembali mencetak keuntungan positif.
 
“Kalau pasar pulih, investor asing akan kembali ke Indonesia dan hal itu bagus buat pergerakan indeks MSCI. Apalagi, saham-saham di indeks itu banyak yang diperdagangkan oleh investor asing,” papar Putut kepada Kontan.co.id, Rabu (23/5).
 
Lebih lanjut, tren pelemahan pasar saham saat ini dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk berinvestasi di tengah harga unit penyertaan yang tergolong murah. Untuk itu, Putut bilang bahwa pihaknya akan terus mensosialisasikan ETF XBNI kepada para investor agar mau menginvestasikan dananya pada produk tersebut.
 
Selain untuk mendongkrak dana kelolaan ETF XBNI, sosialisasi dilakukan agar para investor bisa memahami bahwa transaksi ETF di pasar primer maupun pasar sekunder sama-sama menguntungkan. “Kami berharap investor mengerti bahwa ETF ini merupakan produk dengan risiko yang lebih rendah ketimbang membeli saham secara langsung,” ujarnya.
 
Link https://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-etf-xbni-diyakini-optimal-walau-pasar-saham-masih-bergejolak